|
Jembatan tua |
Kepala putus buat tumbal
Karena tak ada satu orang pun yang dengan ikhlas menyumbangkan kepalanya demi pembangunan jembatan , maka dengan terpaksa di carilah wadal alias korban , jadi jangan heran jika di kampungku saat membangun jembatan , penduduk memagari keselamatan dengan lebih waspada, penculikan manusia demi mendapatkan kepala sebagai syarat membagun jembatan akan terjadi. di kampungku, penculikan ini akan di lakukan oleh cuculik alias pencuri manusia di saat itu.
Mitos cuculik saat pembangunan jembatan masih terdengar hingga saat ini dan selalu menakutkan warga Gehol , tengok saja misalnya jembatan terpanjang disana , jembatan Cigunung . jembatan dengan panjang lebih daru 100 meter tersebut di bangun antara tahun 1983-1984 hingga kini , tetap berdiri kokoh meski tanpa perawatan , hanya pagar pembatas jembatan yang mulai tanggal satu persatu karena termakan usia dan cuaca.
Bandingkan dengan insiden robohnya jembatan yang di bangun lebih muda sesudahnya, padahal dari segi panjang dan beban yang di tanggung jelas tak seberat beban yang di tanggung jembatan Cigunung , satu hal yang terbukti kemudian adalah kualitas jembatan yang kini ada menurun bukan karena tidak ada kepala manusia atau tak ada ahli , namun karena kebanyakan kepala yang harus di suapi sehingga kian mengerogoti bahan bangunan , juga karena terlalu banyak ahli yang minta jatah dalam proses pembangunannya.
|
Jembatan ambruk jaman sekarang
Lalu benarkah ada kepala yang sengaa di tanamkan di dalam liang-liang jembatan tersebut ? kisah demi kisah yang di ungkpkan membenarkan hal itu dengan serempak dan kompak para orang tua ,
di kampungku menceritakan bahwa adanya beberpa kepala dan tubuhnya sekaligus yang di kubur sengajah demi memperkuat tiang jembatan , tercatat , satu lelaki dan satu bocah perempuan yang jadi tumbal demi mempermudah aktivitas warga menyebarangi Sungai Cigunung.
Jika anda tertaruk ingin melihat buktinya gampang saja, hadirlah di jembatan Cigunung tepat tengah malam di malam jumat kliwon dan selasa kliwon , tetap lah di situ hingga menjelang fajar ,
saksikan saja anak kecil di ujung jembatan yang dengan santainya duduk sambil mengguncangkan kakinya seolah ia sedang bermain ayunan , duduk dengan tenang sambil bersenandung menghadap kali yang berjarak tidak kurang dari lima meter dari tempat duduknya.
Saksi pula seseorang yang akan dengan senantiasa melindungi tubuhnya dengan sarung , ia layaknya penduduk biasa yang hendak pergi ke mushola untuk menunaikan sholat subuh , layaknya orang kedinginan, ia menutupi seluruh tubuhnya dengan sarung , dengan santai pula ia akan duduk di atas pagar jembatan sambil menerawang air di bawahnya.
percaya atau tidak silahkan saja datng sendiri dan mencobanya !!
PANGERANPOKER
- SISTEM DEPO WD YANG CEPAT
"PROMO DEPOSIT "
-BONUS DEPOSIT AWAL ( NEW MEMBER) = 0,5%
-BONUS DEPOSIT SELANJUTNYA ADALAH = 0,2%
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar