Hai nama ku Titania , umurku kini 17 tahun , ini kisah asli tentang kuntilank merah , kejadian ini saat aku masih duduk di bangku kelas 6 SD. saat itu aku tidur siang , ketika aku bangun tidur jam 5.30 ternyata semua orang rumah , sebenarnya ada paman ku tetapi dia tidur di sofa ruang tamu yang ada televisinya , aku lalu pergi mandi dan setelah selesai mandi aku tidur di kamar tidur ku.
Pintu kamar aku biarkan terbuka , saat sedang membaca, tiba-tiba aku mendengar ada yang memanggil namaku , aku kira itu kakak ku yang sudah pulang dari les belajar , aku keluar dan kemudian mencari kakak ku, aku memanggil namanya berulang - ulang , tetapi tidak ada yang menjawab , aku pun mulai merinding , aku lalu melanjutkan belajar , namun tiba - tiba ada yang lewat di depan pintu kamarku seperti bayangan merah namun sekilas , sontak aku kaget dan shokck banget pada saat itu dan bulu kuduku berdiri semua saat itu.
Aku langsung pergi mengambil alquran karena ketakutan setengah mati, aku membaca segala macam ayat yang aku tahu , jantung ku terus berdetak kencang seakan mau lepas dari dadaku , aku pun segera lari keluar kamar karena masih takut dengan kejadian yang tadi , sambil duduk di depan rumah aku menunggu orang tua dan kakaku pulang , lalu di susul oleh kedua orang tuaku, aku bercerita kejadian tadi tetapi mereka semua malah menertawakan aku.
Aku pun berusaha melupakan kejadian tadi agar tidak takut lagi. malam mulai larut dan aku pun tertidur, namun aku terbagun jam 2. malam karena ada yang mengetuk pintu ku sebanyak 3 kali , kenapa bunda" aku pikir ibuku yang mengetuk tapi tidak ada jawaban sama sekali , ketiga paginya aku bertanya pada ibuku " bunda tadi malam kenapa ketuk pintu ? bunda ku taid malam menjawab tidak ada yang mengetuk pintu .kamu aku jadi merinding.
Aku llu bermain dengan adiku yang abru berumur 5tahun , kami bermain di kamarku , lalu tiba adikku lari keluar karena ketakutan , lalu aku keluar mengikutinya dan bertanya kenapa berlari keluar tiba - tiba ayuk bermain , adekku lalu menangis dan menjawab " mainnya di luar aja kak" chan-chan takut , aku kaget sekaligus merinding ada apa dek tanya ku lagi penasaran" ada apa di kamar emangnya " tanya ku langsung ?? adeku pun menunjuk arah sudut kamarku di dekat tempat tidurku itu kak ada perempuan mukanya ngeri, chan - chan takut, sejak itu aku gak berani sendirian di dalam kamar kecuali dengan kakak perempuanku.
Lalu aku mendengar cerita dari orang lain yang sudah laam tinggal di sekitar tempat tinggalku, mengatakan abhwa mereka sering melihat kuntilanak berbaju merah orang belanda konon ceritanya, di belakang rumahku , dahulu tanah yang aku dan kelurgaku tempati dahulu adalah hutan jati tempat penguburan masal mayak pembunuhan , namun kuntilanak itu tidak menggangu justru menjaga kami warga sini dari genduruwo yang suka berkeliaran., aku pun memahami nya dan berusaha berpikir positif saja sejak saat itu dan alhamdulilah sekarang sudah tak terdengar lagi hal aneh mungkin kemarin sebagai pertanda bahwa di ingin mengenalkan duri saja , terima kasih jika ceritanya kurang seram ini berdasarkan kisah asli yang saya alami sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar